Road to Gemastik 7



Gemastik 7 kali ini berada di UGM Yogyakarta. Berbeda dengan tahun kemarin, tahun ini mahasiswa Teknik Informatika UMM cukup banyak yang berpartisipasi. Para dosen dan mahasiswa terlihat lebih bersemangat untuk mengikuti kompetisi yang diadakan Ditjen Dikti ini, begitupun dengan saya :D

Gemastik tahun lalu tim saya menjadi satu-satunya tim yang lolos ke babak final dengan membawa semangat Sparta, hehe. Namun pada tahun ini mahasiswa angkatan baru terlihat sangat bersemangat mengikuti Gemastik. Satu persatu jenis kategori diikuti, meskipun banyak yang masih belum bisa lolos sampai babak final, tapi bagi saya mereka sudah cukup keren. Karena meskipun masih semester awal tapi mereka sangat bersemangat dalam kompetisi :)

Pada Gemastik tahun ini saya mencoba untuk mengikut sertakan 2 aplikasi saya untuk kategori pengembangan perangkat lunak. Kedua aplikasi ini sebenarnya masih berupa prototype, yang satu bertemakan budaya, dan yang satunya lagi aplikasi untuk penyandang disabilitas. Sayangnya hanya satu aplikasi yang bisa lolos penyisihan, yaitu aplikasi yang kedua (padahal aplikasi yg kedua masih progress 25%, hehe). Aplikasi ini bernama "Harian Pelita", yaitu aplikasi pembaca berita yang dikhususkan untuk penyandang tunanetra. Ide pembuatan aplikasi ini sendiri berawal ketika saya sedang membaca portal berita melalui laptop, tiba-tiba mati lampu. Alhasil laptop saya yang batreinya drop juga ikutan mati. Dari situlah saya mulai merasakan bagaimana susahnya penyandang tunanetra selama ini kalau mau cari tahu perkembangan informasi.



Akhirnya saya mencoba mengkonsep aplikasi ini secara perlahan-lahan bersama anggota tim saya, Dwi Nugrahini Putri dan Ali Usman. Kami mengunjungi yayasan cacat netra di Malang untuk melakukan observasi kebutuhan penyandang tunanetra secara langsung agar bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh mereka dalam menggunakan aplikasi ini. Namun sayangnya selama proses pembuatan aplikasi ini tiba-tiba semangat kami menurun, karena saat itu tiba-tiba tugas kuliah datang bertubi-tubi, sampai akhirnya kami hanya bisa expand time 3 hari saja untuk mengerjakan aplikasi ini. Yah, kembali lagi ke habitnya mahasiswa alami, "Sistem Kebut Semalam".

But Miracle does happen :D aplikasi itu ternyata lolos sampai ke tahap final. Bersama tim UMM yg lain kami berangkat ke Jogja. Tim UMM yang satunya lolos di kategori Piranti Cerdas, kategori yang cukup ekstrim bagi saya mengingat saya sendiri kurang begitu ngerti soal Hardware :p

Sekitar subuh jam 5 pagi akhirnya sampai juga di kota pelajar ini. Atmosfirnya sungguh berbeda dengan kota-kota yang lain. Mungkin karena disini penduduk lokalnya yang sangat santun dan masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan. Dan pada pukul 9 pagi kami tiba di UGM (setelah sebelumnya jalan-jalan dulu cari sarapan, hehe)

Pada Gemastik tahun ini terdapat aturan baru, yaitu setiap tim peserta akan mendapatkan tantangan dari juri dan mendapat waktu satu hari sebelum presentasi untuk mengerjakan tantangan tersebut. Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan tantangan tersebut, sampai akhirnya tiba acara utama yaitu Presentasi ke dewan juri. Pada saat presentasi kami menyampaikan segala aspek karya kami mulai dari inovasi sampai dampak sosial yang dihasilkan dari aplikasi kami ini. Namun sayangnya juri menilai aplikasi kami masih kurang fitur yang dibutuhkan untuk penyandang cacat netra, dan dari user experience sendiri masih kurang sesuai. Sehingga kami belum bisa mendapatkan juara untuk Gemastik tahun ini. Namun terlepas dari kompetisi ini, masukan-masukan dari juri tentu sangat bermanfaat untuk perkembangan aplikasi ini kedepannya :D


No comments

No comments :

Post a Comment